Rabu, 28 Oktober 2009

PERKAWINAN

7 Masalah Perkawinan

Dengan cara itu anda akan punya peluang yang lebih baik untuk mengatasinya jika masalah tersebut muncul dalam hubungan anda.
1. Kurang kepercayaan
Kepercayaan adalah bagian yang sangat penting dari hubungan. Kepercayaan menjadi masalah ketika pasangan yang satu merasa yang lainnya tidak jujur, atau tidak memperhatikan kepentingannya. Anda dan pasangan anda perlu bertanya kepada satu sama lain tentang perasaan anda dan apa yang anda alami.
2. Masalah Seks
Sifat seks dapat berubah dalam perjalanan hubungan. Perjalanan waktu mempengaruhi seksualitas. Kebanyakan pasangan tidak mempertahankan rasa kangen seperti yang mereka rasakan untuk pertama kalinya.
3. Kurang komunikasi
Penting untuk meluangkan waktu paling sedikit 5menit setiap hari untuk membicarakan topic yang di luar pekerjaan, jadwal anda, dan anak-anak.
4. Masalah Uang
Buatlah daftar tujuan jangka panjang dan jangka pendek dan rencana berapa banyak yang akan dibelanjakan dan bagaimana cara menabung.
5. Membagi Tugas
Diskusikan harapan anda masing-masing, jika realita tidak sesuai harapan, daripada frustasi, lebih baik cari solusi bersama yang dapat memecahkan masalah.
6. Mengatasi Konflik
Pastikan anda benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan pasangan anda, bukan memikirkan jawaban anda ketika pasangan anda bicara. Jaga komunikasi terbuka.
7. Mempertahankan kecocokan
Kecocokan tidak selalu punya hobi atau minat yang sama, tapi mempunyai sikap dan nilai-nilai yang sama. Pasangan yang merasakan hal yang sama tentang suatu masalah, misalnya anak, agama, berkemungkinan lebih besar tetap bersama.



Masalah Khas Perkawinan Masa Kini

Dari dulu sampe sekarang tidak ada perkawinan yang steril dari masalah. Kebiasaan yang berbeda, karakter yang bertolak belakang, ego yang sama-sama kuat, kerap menjadi awal problem suatu perkawinan. Di perkawinan masa kini, ada beberapa masalah-masalah yang khas yang menjadi pemicu konflik. Misalnya: wanita menjadi tulang punggung keluarga, menjalani perkawinan jarak jauh karena ingin mempertahankan eksistensi, dan menghadapi suami yang kecanduan gadget dsb.

Zaman sekarang mayoritas orang memilih pasangannya sendiri, membuat batasan pembagian peran gender juga bergeser. Kini istri tidak melulu mengurus persoalan domestik. Begitu juga dengan suami, tidak semata-mata mencari nafkah, namun pintar mengganti popok bayi. Dulu, meskipun istri boleh kerja urusan domestik tetap menjadi tanggung jawab istri.

Di perkawinan masa kini, menurutku, pasangan harus lebih legowo untuk berbagi tugas, baik mengurus rumah tangga maupun mencari nafkah. Memang berbagai masalah timbul dalam pernikahan, sering kali bisa meruncing. Masalah keuangan, masalah mengurus anak, masalah tinggal berjauhan, lama belum mempunyai anak dsb bisa menyebabkan permasalahan tersebut meruncing.

Perkawinan adalah suatu proses kompromi terus menerus yang harus diupayakan sejak awal dan kuncinya adalah " kembali kepada kedua belah pihak, sejauh mana mereka sama-sama merasa nyaman. Tidak boleh ada pihak yang menjadi korban" Saling introspeksi diri dan sama-sama saling menghormati.

Berikut ini adaTips Bertahan dalam Perkawinan: Semoga bisa bermanfaat ya..


1. Persoalan rumah tangga adalah proses dari 'aku' dan 'kamu' menjadi 'kita'
2. Mulailah pernikahan dengan harapan dan fantasi yang menyenangkan, namun tetap realistis menghadapi hidup.
3. Kenali karakter diri sendiri dan pasangan, agar didapat pemahaman tentang apa yang harus dilakukan dan dihindari saat memutuskan hidup bersama.
4. Mempertahankan identitas diri, namun terbuka untuk kompromi.
5. Mau belajar mengenal pasangan, karena seseorang tidak mungkin menjadi pribadi yang sama seumur hidup.
6. Daripada selalu menyalahkan pasangan, cobalah berintrospeksi.
7. Memaafkan dengan tulus tanpa mengungkit kesalahan masa lalu.
8. Mintalah saran profesional untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga.


Mempertahankan Pernikahan

Karena sudah terlanjur menikah dan punya anak masak mau bercerai sich, coba tips yang pernah saya trapkan pada diri saya yang mungkin bisa dipraktekkan bagi orang lain.

1. Setiap pernikahan harus dilandasi niat yang kuat yaitu menikah karena Allah, sehingga kita akan ikhlas menerima ketentuanNya seburuk apapun itu, tanamkan di mindset kita bahwa menikah adalah ibadah
2. Sebelum memasuki gerbang pernikahan masing masing harus memastikan tidak ada rahasia terpendam yang ditakutkan akan menjadi bom waktu dalam pernikahan nantinya
3. Jangan berbohong demi bisa menikah dengan orang yang kita incar ( he he he tidak semua lho menikah karena cinta) karena kebohongan sepandai dan serapi apapun menyimpannya bisa saja terkuak di belakang hari
4. Jika sebelum menikah kita sudah melihat banyak sifat dan kelakuan calon pasangan yang kita tidak sreg dan sifatnya prinsipil jangan pernah berharap masalah itu akan selesai setelah pernikahan karena biasanya sesudah menikah malah aslinya keluar semua. Seperti laki laki yang suka ringan tangan saat pacaran atau terlalu possesive sehingga membatasi lingkungan sosial sang wanita, sebaiknya tidak diteruskan karena akibatnya bisa fatal dan sudah dibuktikan dalam acara acara kriminal di TV, kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi karena sang lelaki merasa memiliki kekuasaan atas diri wanitnya.
5. Juga berhati hatilah terhadap orang yang begitu sempurna, yang memiliki sifat pengalah yang luar biasa dan terkesan plin plan karena bisa saja begitu dia sudah menjadi suami belangnya baru kelihatan dan anda akan shock menghadapi kenyataan ini.
6. Biasakan untuk menggunakan pola pikir TO GIVE and TO TAKE bukan sebaliknya, jangan pernah punya pamrih saat kita memberi seperti CINTA, jangan merasa bahwa cinta yang kita berikan begitu besar sementara timbal baliknya tidak sesuai, cinta dan perkawinan bukan dagang yang bisa diselesaikan dengan rumus matematik. Selama kita berpegang pada prinsip menikah karena Allah maka kita tidak akan menghitung untung dan rugi, bahkan saat rumah tangga digoncang prahara kita tidak akan gamang karena yakin Tuhan punya rencana yang baik buat kita sehingga kita bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa.
7. Pernikahan 2 manusia dewasa dari background yang berbeda tidaklah mudah dibutuhkan kedewasaan, kejujuran, keikhlasan dan komitmen untuk bisa menjalaninya. Pasangan dalam perkawinan juga merupakan partner untuk mengayuh roda kehidupan buat irama yang harmonis, jangan yang satu melangkah terlalu cepat sementara lainnya leha leha karena lama kelamaan akan terjadi kepincangan.
8. Jika kehidupan perkawinan mulai jenuh coba melakukan refreshing berdua tanpa anak, coba lakukan ritual ritual romantis seperti yang pernah anda lakukan saat cinta masih menggebu. Ini problemnya terkadang naluri seorang ibu susah meninggalkan anaknya sehingga kalaupun terpaksa tidak bawa anak tapi dia tidak bisa menikmati "bulan madu keduanya" karena pikirannya ada di rumah.
9. Selalu camkan kuat kuat dalam diri kita apa sich yang membuat pasangan kita terpincut pada diri kita dulu, pertahankan itu sebisa mungkin. Jika menyukai kita karena kecantikan dan kesegaran kita yang membuat dia merasa semangat maka sebagai istri anda juga wajib menjaga kecantikan dan kesegaran anda, ikut senam kebugaran sehingga darah mengalir lebih cepat yang membuat wajah selalu berseri, tampilkan inner beauty sebagai kompensasi kulit yang mulai keriput, percaya tubuh hanyalah wadah buat pasangan hidup kita selama spirit kita tetap cantik maka dia hanya akan menangkap sinar kecantikan itu. Pokoknya dalam perkawinan management diri sangatlah penting jangan mentang mentang sudah menikah jadi boleh enak enakan.Jika suami suka karena kepandaian kita janganlah pernah berhenti belajar karena anda akan menjadi sumber inspirasi suami.
10. Kita tidak bisa mengabaikan faktor biologis dalam perkawinan, pada umumnya wanita lebih dewasa dibanding laki dalam usia yang sama jadi kalau wanita usianya lebih tua harus berhati hati karena anda sudah memilih untuk menghadapi kemungkinan kemungkinan yang tidak menyenangkan, bayangkan kalau seorang laki laki masih bisa menikmati hubungan seks sampai usia berapapun sementara wanita lebih cepat pudar hasrat seksualnya. Jadi kalau kita menikah dengan laki laki yang lebih muda pastikan kita memiliki hal hal lain yang bisa mengikat suami seandainya anda sudah bukan lagi pasangan hangat di tempat tidur. Tapi kita tidak boleh pasrah, dengan latihan dan olah raga yang teratur maka usia biologis tubuh kita bisa saja lebih muda dari usia sebenarnya, selalu berpikir positip juga akan membuat kita menjadi pribadi yang menyenangkan.


1. Ingat lima tahun pertama perkawinan adalah periode adaptasi, biasanya kalau kita bisa melewatinya dengan ikhlas dan memetik pelajaran dari proses adaptasi tersebut maka tahun tahun berikutnya akan lebih mudah. Anda sendiri baru setahun dan dipisahkan dengan jarak maka anda harus sabar dan tidak mudah putus asa.
2. Bangun iklim komunikasi yang baik dengan pasangan kita, buat aturan antar kalian berdua cara menyampaikan complaint atau keluhan, pasangan hidup bukan musuh jadi berkomunikasilah dengan kasih. Komunikasi ada 2 yaitu komunikasi eksternal dan komunikasi internal atau yang sering kita sebut bicara dengan diri sendiri, jika kualitas komunikasi internal kita tidak baik dan dipenuhi rasa curiga serta benci maka komunikasi eksternal sudah bisa dipastikan akan buruk dan yang ada adalah keinginan untuk mengalahkan pasangan kita
3. Jadikan anak sebagai motivasi untuk mempertahankan perkawinan karena anak akan jadi korban kalau terjadi perceraian jadi sungguh tidak fair kalau kita mengorbankan kebahagiaan anak karena keegoisan kita
4. Walaupun suami adalah kepala rumah tangga, istri juga punya peran yang tidak kalah pentingnya yaitu tiang rumah tangga, jadi anda harus lebih mampu membangun suasana kondusif dalam rumah tangga anda, jadikan rumah sebagai sarang buat penghuninya sehingga rasa nyaman akan membuat pasangan hidup kita ingin selalu pulang dan tidak menghabiskan waktu di luar rumah.
5. Kita juga harus menghargai eksistensi diri sendiri sehingga jangan pernah membiarkan pasangan hidup kita mendominasi kehidupan kita secara semena mena karena ketimpangan ini akan menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga baik fisik maupun psikis.
6. Santai saja mengayuh perahu kehidupan, ingat anda tidak sendiri menjalani kehidupan seperti anda, di luar sana malah ada yang lebih parah jadi kita harus tetap bisa bersyukur karena diberi pasangan hidup karena tidak semua orang seberuntung anda.
7. Berhenti memikirkan diri sendiri dan mulailah memikirkan orang lain sehingga anda tidak sempat mengeluhkan ketidak bahagiaan anda.
8. Biasanya orang yang gagal mempertahankan perkawinannya yang pertama, dia juga cenderung mudah memutuskan bercerai pada perkawinan berikutnya dan siapa bisa jamin pasangan hidup kedua atau ketiga lebih baik dari yang pertama
9. Perkawinan seperti tanaman yang membutuhkan pupuk, penggantian tanah, pemangkasan tangkai dan daun yang kering, disiram, dipindahkan bila terlalu dibakar matahari dan semua harus dilakukan dengan pas tidak boleh berlebihan atau kekurangan serta pada waktu yang tepat karena tanaman yang sudah kering tidak mungkin tertolong walau kita siram dengan air seember.

Selingkuh Itu Indah?
Selingkuh kini sudah jadi tradisi. Entah dari masa asalnya, selingkuh tiba-tiba dianggap indah dan merupakan sesuatu yang disahkan. Banyak tema lagu selingkuh yang kerap kita dengar, sebut saja TEMAN TAPI MESRA dari Ratu, JADIKAN AKU YANG KEDUA dari suara manis Astrid, maupun band-band lain yang sering kita dengar. Tapi, jika selingkuh ketahuan sang pacar, bisa jadi malapetaka, tidak hanya putus, akan ada dendam bahkan pembalasan untuk mereka yang selingkuh.
Bagaimana sih caranya biar tidak ketahuan..?
1. Untuk para penyelingkuh, harus memperhatikan rambu-rambu selingkuh. Utamanya, jangan meninggalkan jejak yang nantinya gampang diketahui sang pacar. Contohnya aja, semua Inbox maupun Outbox yang ada di telepon genggam harus bersih, saat ketemu. Jangan pernah meninggalkan tanda apapun di baju, celana, apalagi di badan sendiri. Dan juga tidak boleh menerima atau memajang barang apapun yang akan mengundang kecurigaan. Misalnya saja, dapat boneka atau miniatur F1, segera saja deh simpan di lemari.
2. Jangan memberikan nomor telepon yang sama kepada pacar dan selingkuhan. Kalau bisa sih, punya beberapa telepon dalam satu waktu. Kalau tidak ada, manfaatkan kartu perdana murah. Atau dengan alasan lain, "Maaf handphone-ku dipinjam teman."
3. Alamat rumah perlu dirahasiakan dari selingkuhan. Karena biasanya, selingkuhan sering nekat datang ke rumah jika tidak dihubungi dalam jangka beberapa waktu lamanya.
4. Sedikit memberikan keterangan palsu yang menaikan derajat, harkat, dan martabat. Misalnya saja, "Ini mobilku". Padahal, sepeda motor aja pinjaman. Jadi, jika ketemu dijalan, selingkuhan tidak akan tahu dan menyapa jika kita bersama sang pacar.
5. Sama seperti nomor telepon, usahakan juga punya beberapa alamat email. Kadang berpura-pura 'gaptek' bisa juga jadi syarat selingkuh. Berpura-pura tidak bisa internet, padahal punya segudang pacar walaupun dalam dunia maya melalui chatting.
6. Siapkan berbagai rencana, jawaban, alasan, maupun karangan cerita untuk berjaga-jaga. Siapa tahu sang pacar curiga dan menanyakan hal yang macam-macam. Kalau untuk hal ini, diusahakan belajar menatap matanya dan sedikit belajar memelas bahkan menangis.
7. Jangan terlalu banyak berbicara mengenai hal-hal baru. Banyak kejadian seperti ini yang akhirnya menjebak. Contohnya, saat sang pacar membahas tentang cerita film baru, biasanya kita tidak mau kalah dengan menjawab, "Oh iya, ceritanya bla..bla..bla.."
8. Sesuaikan jadwal kencan. Bila perlu seperti kursus, senin-kamis, selasa-jumat, dan lain-lain. Dan bila memungkinkan, berilah satu hari ekstra untuk diri sendiri, jadi seumpamanya sang pacar sudah mulai curiga, Anda bisa membuktikannya di satu hari luang itu. Yang paling penting, buat rencana dengan bersela-sela, jangan monoton.
9. Koleksilah beberapa parfum, khususnya parfum yang sama dengan milik selingkuhan atau pacar. Simpanlah di botol-botol kecil sehingga bisa disemprotkan kapan saja, tanpa meninggalkan aroma lain. Jika memungkinkan, bawalah baju cadangan jika ingin bertemu pacar dan selingkuhan dalam waktu yang hampir sama.
10. Saat membawa selingkuhan jalan-jalan, jangan pernah menyapa penjaga toko, penjual karcis bioskop, atau ke tempat-tempat yang dikenal sang pacar. Banyak yang menyukai kita, tapi lebih banyak lagi yang tidak suka melihat kita selingkuh.
11. Jangan pernah menjanjikan apa-apa kepada selingkuhan, baik materi, janji, maupun kata-kata indah.
12. Ceritakan kepada selingkuhan, jika Anda sudah mempunyai pasangan. Biasanya, ini jurus jitu yang langsung mematahkan pemikiran bahwa Anda salah telah berselingkuh. 'Lha wong sama-sama mau kok'.
13. Usahakan jangan serius menceritakan masalah yang dihadapi kepada selingkuhan, karena semua itu bisa menjadi boomerang untuk diri kita sendiri. Ingatlah, jika selingkuhan itu nekat.
14. Jangan berbuat sesuatu yang berlebihan dengan selingkuhan. Apalagi melebihi sang pacar, lain halnya jika Anda selingkuh untuk mendapatkan yang lebih baik.
Namun, seperti kata pepatah, 'Sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat akan jatuh juga'. Sepintarnya kita menyimpan rahasia jelek, pasti dampaknya akan buruk di kemudian hari. Selingkuhan bisa menyenangkan jika kita seperti tupai yang belum pernah jatuh :D. (boo)


1. Gonore. Penyebabnya adalah kuman neisseria gonore dengan masa inkubasi tiga sampai sepuluh hari. Pada keadaan akut ditandai dengan gajala rasa perih saat buang air kecil dan adanya keputihan yang agak kental. Pada keadaan menahun ( tak diobati dan tidak sembuh) infeksi dalam menjalar ke rahim, saluran telur, dan indung telur.
2. Sifilis. Penyebabnya adalah parasit treponema palidum yang menyerang selaput lendir, termasuk anus, kemaluan, serta mulut. Masa inkubasinya tiga sampai empat minggu. Gejalanya, timbul luka pada vulva.
3. Herpes genetalis. Penyebabnya virus herpes. Masa inkubasinya dua sampai sepuluh hari, dengan gejala adanya vesikel atau penggelembungan pada kulit. Gelembung itu berkelompok dengan dasar kemerahan yang bersifat hilang timbul. Dapat pula disertai rasa nyeri dan gatal.
4. Klamidia. Penyebabnya adalah c. trachomatis. Biasaya ditandai dengan keputihan berwarna kuning disertai rasa sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan terhadap bakteri ini sangat sulit dan mahal.
5. HIV/AIDS. Sampai saat ini, penyakit ini belum ada obatnya. Sistem kekebalan kitalah yang diserang hingga akhirnya kematian menjemput.
Sumber www.kompas.com
PERKAWINAN ADALAH FITRAH KEMANUSIAAN
Agama Islam adalah agama fithrah, dan manusia diciptakan Allah Ta’ala cocok dengan fitrah ini, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh manusia menghadapkan diri ke agama fithrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Sehingga manusia berjalan di atas fithrahnya.
Perkawinan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan untuk nikah, karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Bila gharizah ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu perkawinan, maka ia akan mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan ke lembah hitam.
Firman Allah Ta’ala.
“Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (Ar-Ruum : 30).

A. Islam Menganjurkan Nikah
Islam telah menjadikan ikatan perkawinan yang sah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”. (Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim).

B. Islam Tidak Menyukai Membujang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras”. Dan beliau bersabda :
“Artinya : Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat”. (Hadits Riwayat Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).
Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya …. Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :
“Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku”. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke jalan kesesatan dengan hidup membujang. Kata Syaikh Hussain Muhammad Yusuf : “Hidup membujang adalah suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak mempunyai makna dan tujuan. Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari semua tanggung jawab”.
Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka membujang bersama hawa nafsu yang selalu bergelora, hingga kemurnian semangat dan rohaninya menjadi keruh. Mereka selalu ada dalam pergolakan melawan fitrahnya, kendatipun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun pergolakan yang terjadi secara terus menerus lama kelamaan akan melemahkan iman dan ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah kenistaan.
Jadi orang yang enggan menikah baik itu laki-laki atau perempuan, maka mereka itu sebenarnya tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka itu adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat sensual maupun spiritual. Mungkin mereka kaya, namun mereka miskin dari karunia Allah.
Islam menolak sistem ke-rahib-an karena sistem tersebut bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan bahkan sikap itu berarti melawan sunnah dan kodrat Allah Ta’ala yang telah ditetapkan bagi makhluknya. Sikap enggan membina rumah tangga karena takut miskin adalah sikap orang jahil (bodoh), karena semua rezeki sudah diatur oleh Allah sejak manusia berada di alam rahim, dan manusia tidak bisa menteorikan rezeki yang dikaruniakan Allah, misalnya ia berkata : “Bila saya hidup sendiri gaji saya cukup, tapi bila punya istri tidak cukup ?!”.
Perkataan ini adalah perkataan yang batil, karena bertentangan dengan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah memerintahkan untuk kawin, dan seandainya mereka fakir pasti Allah akan membantu dengan memberi rezeki kepadanya. Allah menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang nikah, dalam firman-Nya:
“Artinya : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(An-Nur : 32).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya :
“Artinya : Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (Hadits Riwayat Ahmad 2 : 251, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu).
Para Salafus-Shalih sangat menganjurkan untuk nikah dan mereka anti membujang, serta tidak suka berlama-lama hidup sendiri.
Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu pernah berkata : “Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan”. (Ihya Ulumuddin dan Tuhfatul ‘Arus hal. 20).

Tiada ulasan:

Catat Ulasan